Hadits 22 - Apakah Aku Akan Masuk Al-Jannah?
Kategori:
Hadits 22 ( 22.03.2021 / 08 Sya’ban 1442 H ) - Apakah Aku Akan Masuk Al-Jannah?
“Dari Abu ‘Abdillah Jabir bin ‘Abdillah Al Anshari radhiyallahu ‘anhu, bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dia berkata: ”Wahai Rasulullah, apa pendapatmu jika aku mengerjakan shalat-shalat wajib (lima waktu), puasa Ramadhan, aku menghalalkan apa yang halal dan aku mengharamkan apa yang haram serta aku tidak akan menambahnya dengan sesuatupun selain itu, apakah aku akan masuk jannah?” Beliau menjawab:”Ya.” Dia berkata: Demi Allah I, aku tidak akan menambahnya dengan sesuatupun.” (HR. Muslim)[1]
Makna :”Aku mengharamkan apa yang haram” adalah aku menjauhinya, sedangkan makna ”menghalalkan apa yang halal” adalah aku akan mengerjakannya dengan meyakini kehalalannya.
[1] Diriwayatkan oleh Muslim (15)
Catatan :
- Seseorang yang bertanya dalam riwayat diatas adalah An Nu’man bin Qauqal.
Pelajaran :
- Setiap muslim dituntut untuk bertanya kepada ulama tentang syariat Islam, tentang kewajibannya dan apa yang dihalalkan dan diharamkan baginya jika hal tersebut tidak diketahuinya.
- Penghalalan dan pengharaman merupakan aturan syariat, tidak ada yang berhak menentukannya kecuali Allah ta’ala.
- Amal saleh merupakan sebab maksudnya seseorang ke dalam syurga.
- Keinginan dan perhatian yang besar dari para shahabat serta kerinduan mereka terhadap syurga serta upaya mereka dalam mencari jalan untuk sampai ke sana.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sumber:
Keluarga Islam Aachen 2020/2021