Hadits 5 - Larangan Membuat Sesuatu yang Baru dalam Agama.
Kategori:
Hadits 5 ( 05.03.2021 / 21 Rajab 1442 H ) - Larangan Membuat Sesuatu yang Baru dalam Agama.
“Dari Ummul Mukminin, Ummu Abdillah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa yang (memulai) mengada-adakan (sesuatu yang baru) dalam urusan (agama) kami ini yang bukan termasuk bagian darinya, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Bukhari dan Muslim)[1]
Dalam riwayat Muslim disebutkan: ”Barangsiapa yang mengerjakan sebuah amalan yang tidak terdapat padanya perintah kami, maka amalan tersebut tertolak.”[2]
[1] Diriwayatkan oleh al Bukhari (2697) dan Muslim (1718)
[2] Diriwayatkan oleh Muslim (1718) dan diriwayatkan oleh al Bukhari secara mu’allaq dalam Kitab al Buyu’ Bab An Najsy (4/356, Al Fath) dan Kitab al I’tishom bil Kitab Wa as Sunnah Bab Idza Ijtahada al ‘Amil au al Hakim fa Akhtho’a (13/317, Fath)
Pelajaran yang terdapat dala hadits :
- Setiap perbuatan ibadah yang tidak bersandar pada dalil syar’i ditolak dari pelakunya.
- Larangan dari perbuatan bid’ah yang buruk berdasarkan syari’at.
- Islam adalah agama yang berdasarkan ittiba’ (mengikuti berdasarkan dalil) bukan ibtida’ (mengada-adakan sesuatu tanpa dalil) dan Rasulullah telah berusaha menjaganya dari sikap yang berlebih-lebihan dan mengada-ada.
- Agama Islam adalah agama yang sempurna tidak ada kurangnya.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sumber:
Keluarga Islam Aachen 2020/2021