[Rangkuman] Kisah Sahabat Rasulullah saw. Mush‘ab bin ‘Umair r.a
Penulis: Rais Fadhli ·
Kategori:
Pemateri: Ust. Fadli Rohman
A. Keluarga dan Karakteristik
Mush‘ab bin ‘Umair r.a lahir di kota Makkah pada tahun 594 Masehi
Keluarga:
- Ayah: Umair bin Hasyim bin Abdul Manaaf bin Abdud Daar bin Qushai bin Kilab bin Murrah al- Quraisy abu ‘abdillah
- Ibu: Khunas binti Malik
- Istri: Hammanah binti Jahsy
Karakteristik:
- Keluarganya kaya dan terkemuka di Makkah.
- Pemuda yang penuh jiwa kepemudaan dan semangat.
- Pemuda yang cerdas dan tampan.
- Pakaian bersih, wangi dan kulit putih.
B. Periode Awal Memeluk Islam
Beliau merupakan sahabat yang tergolong As-Saabiqunal Awwaluun atau orang yang pertama masuk Islam, setelah mendengar adanya kabar seorang Nabi di Makkah (Rasullullah SAW) serta agama yang dibawakannya. Tetapi, pada saat itu Ibu beliau masih belum mengetahui jika Mush’ab sudah masuk Islam. Mush’ab masih takut karena ibunya yang memiliki kedudukan di Kaum Quraisy. Ibunya mengetahui bahwa Mush’ab telah masuk islam setelah mendapatkan laporan dari Utsman bin Thalhah dan menghukum Mush’ab dengan dikurung dan fasilitas kemewahan dihilangkan. Sampai akhirnya beliau ikut hijrah ke Habasyah bersama kaum Muhajirin.
C. Dakwah Islam
- Memiliki kecerdasan yang tinggi dan tidak pernah meninggalkan majelis Nabi SAW.
- Menjadi Da’i pertama ummat Islam dan menjadi penerus da’wah Nabi SAW
- Dikirim oleh Nabi SAW mejadi Duta Islam di Madinah. Tinggal di rumah As’ad bin Zurarah (masuk Islam pada musim Haji di Makkah), di mana dia menyampaikan kepada Nabi SAW ada potensi kaumnya untuk masuk Islam.
- Sosok yang berpengaruh atas keislaman Usaid bin Hudhair yang disusul keislaman Sa’ad bin Mu’adz di mana keduanya merupakan tokoh suku Anshar di Madinah.
D. Syahid di Perang Uhud
- Pembawa bendera Islam di Perang Uhud.
- Terbunuh oleh Ibnu Qomi’ah di Perang Uhud, yang mengira bahwa yang terbunuh tersebut Rasulullah SAW.
- Wafat di perang Uhud pada tahun 3 Hijriyyah.
E. Tanya Jawab
-
Pertanyaan : Kira-kira konteks apa yang tepat untuk kasus saat ini dari ibrah cerita sahabat Nabi, Mush’ab bin Umair r.a?
Jawaban : Konteks yang tepat dalam kehidupan sehari-hari dari kisah sahabat Nabi, Mush’ab bin Umair r.a contohnya kita lihat sekarang banyak orang yang bekerja atau ingin bekerja di tempat yang bagus dan memiliki penghasilan tinggi, tetapi situasi tersebut atau tempat dan sistem kerja di sana membuat kita terhambat dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT. Seperti terhambat melaksanakan sholat jumat, terhambat melaksanakan puasa, keadaan itu tentunya tidak baik kalau terus-menerus kita lakukan. Alangkah lebih baiknya kita bekerja di tempat yang lebih sederhana tetapi tidak membuat kita terhambat dalam melakukan ibadah kepada Allah SWT. Kasus lain banyak muallaf mengakui bahwa setelah mereka masuk dan menjalankan syariat Islam, maka hilanglah nikmat dunia yang pernah mereka rasakan, tetapi hal itulah yang membuat mereka sadar dan semakin taat kepada Allah SWT. Seperti sulitnya situasi Mush’ab bin Umair r.a ketika awal masuk Islam, dimana beliau di jauhi keluarga dan ditarik semua fasilitas yang dahulu diberikan ibunya.
-
Pertanyaan : Tentang perang Uhud, dimana saat itu ada pasukan Muslimin yang tetap setia melindungi dan mematuhi Rasulullah saw dan ada pula yang tidak mematuhi Rasulullah saw, dimana mereka terpancing dengan adanya harta, sehingga membuat pasukan Muslimin kalah dalam perang tersebut. Pertanyaannya adalah kita ketahui bahwa berjihad di jalan Allah SWT kita akan mendapat ganjaran syurga dan dinilai sebagai Syahid, bagaimana konsekuensi bagi sahabat-sahabat Rasulullah saw yang tidak mematuhi perintah beliau pada perang Uhud itu, apakah mereka tetap di nilai Syahid atau justru mereka akan mendapat laknat dari Allah SWT karena mendustakan Nabi saw?
Jawaban : Wallahu a’lam siapa sahabat Nabi yang berdusta pada perang Uhud tersebut, dan siapa pula yang dinyatakan Syahid, tetapi nantinya Rasulullah saw akan bersaksi di akhirat siapa saja dari sahabat Rasulullah saw yang beliau nyatakan mereka adalah Syahid dan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.