Kita punya rumah, mobil dan harta berlimpah. Bukan karena kita punya penghasilan yang tinggi, tapi Allah SWT yang telah membukakan keran rezeki kita dan keluarga.

Karir meningkat, bukan karena performa kita yang bagus dan otak yang cerdas, melainkan Allah SWT yang telah membuka pintu jabatan dan melunakkan hati para pucuk pimpinan.

Kita mengetahui banyak hal dan bisa debat dengan argumen-argumen yang matang, sungguh ini adalah secuil wawasan yang Allah SWT titipkan kepada kita.

Kita punya keturunan yang banyak, sehat, rupawan, dan pintar. Bukan karena peranakan dan garis keturunan yang bagus serta didikan kita sebagai orang tua yang jitu. Itu hanya upaya, agar Allah SWT menitipkan sementara amanah Nya.

Banyak impian dan harapan yang tercapai. Bukan karena kegigihan, doa orangtua, ataupun doa anak yatim, melainkan itu semua hanyalah jalan dan upaya agar Allah SWT mengabulkannya.

Kita bisa membaca Al-Quran, rajin ikut majelis ta’lim, rajin ibadah siang malam. Bukan karena kita alim, tapi Allah lah yang telah memudahkan setiap langkah kita untuk menuju kebaikan.

Kita bisa pergi mudik bukan karena persiapan tiket atau kendaraan yang sudah matang, berkemudi yang handal dan hati-hati saat diperjalanan, melainkan Allah lah yang mendekatkan hati ini ke kampung halaman.

Kita menyantuni anak yatim, rajin bersedekah, berinfak, sedih melihat kesulitan orang lain. Bukan karena kita baik hati dan dermawan, melainkan Allah lah yang telah melunakkan hati yang keras ini.

Kita bisa beribadah secara penuh tanpa lelah di bulan Ramadhan bukan karena fisik kita yang kuat, rajin berolahraga, sudah latihan dibulan sya’ban, dll.. melainkan Allah lah yang memberikan kita umur, menyehatkan jasmani dan rohani, dan mendekatkan hati kita kepada Islam.

Sungguh Allah SWT tidak menyuruh hamba Nya untuk menghitung-hitung nikmat Nya, karena tidak akan pernah mampu kita melakukannya. Tapi Dia hanya memerintahkan hamba-hamba Nya untuk banyak bersyukur.