[Rangkuman] Ikhlas Kunci Diterimanya Amal Ibadah

Penulis: Rais Fadhli · Kategori: Video dan Rangkuman 

Pemateri: Anwar Maulana

A. Definisi

Arti ikhlas secara bahasa adalah murni atau memurnikan sesuatu, bersih dan jernih. Menurut Al Imam Ibnu Faris dan Al Imam Ibnu Manzur ikhlas berarti murni, sementara menurut Al Imam Al Raghib Al Isfahani berarti jernih.

Berikut adalah arti ikhlas secara makna menurut para ulama:

  • Al Imam Al Izz bin Abd Al Salam:
    Pada saat mengerjakan ketaatan, menginginkan wajah Allah. dan tidak menginginkan selain Allah.
  • Al Imam Ahmad bin Abdul Halim:
    Hati itu steril dari selain Allah SWT, karena dia begitu nyaman/tenang menuju kepada Allah SWT
  • Al Imam Ibnu Qayyim:
    Ikhlas itu adalah menginginkan Allah semata dengan beribadah kepada-Nya

B. Ringkasan Isi Materi

  • Dalam beramal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana amalan itu sampai kepada Allah Swt. Contohnya dalam persoalan Berkurban saat hari Raya Idul Adha. QS. Al-Hajj ayat 37
  • Sesuai dengan syariat dan ikhlas akan menghantarkan amal kita sampai kepada Allah Swt. QS. Al-Mulk ayat 2
  • Fokus para Ulama adalah bagaimana agar amal ibadah mereka diterima oleh Allah SWT. QS. Al-Maidah ayat 27
  • Tidak ada yang berani meng-klaim ikhlas dalam beribadah, bahkan seorang Ulama Besar, Qori, ataupun Pakar Tafsir yang sudah menghafal 30 Juz AlQuran.

C. Cara berusaha ikhlas

  • Dimulai dengan niat
  • Hadirkan ikatan yang kuat antara iman, amal, hati dan fisik.
  • Yakini bahwa ikhlas kunci diterimanya amal ibadah.

D. Tanya Jawab

  1. Saran : Salah seorang jamaah memberikan saran kepada semua peserta dan juga dirinya sendiri, bahwa dalam menjalankan amal ibadah kita harus berprinsip, semua yang kita telah kerjakan itu kita serahkan hanya kepada Allah Swt. Dan kita hanya mengharapkan ridho dari Allah Swt. Sehingga muncullah rasa ikhlas di dalam hati kita setiap kita mengerjakan amal ibadah.

  2. Pertanyaan : Bagaimana ketika kita ingin mengerjakan amal ibadah sunnah, tetapi kita merasa amal ibadah wajib yang kita kerjakan masih belum terlalu benar, sehingga kita merasa belum siap untuk mengerjakan amal ibadah sunnah tersebut?

    Jawaban : Dalam mengerjakan amal ibadah kita memang harus mengerjakannya dengan berar dan ikhlas, tetapi janganlah kita memiliki rasa bahwa kita masih kurang dalam satu ibadah dan menghilangkan niat untuk menjalankan ibadah yang lain, karena itu merupakan hasutan dari setan, dan setan sangat senang ketika melihat hal itu terjadi pada hamba Allah Swt. Alangkah baiknya kita kerjakan saja amal ibadah yang ingin kita kerjakan dengan benar dan niat mengharap ridho dari Allah SWT.

  3. Pertanyaan : Bagaimana menyikapi orang-orang di sekitar kita yang suka memuji-muji kita dalam mengerjakan hal-hal Agama?

    Jawaban : Sikap kita adalah kita harus selalu merendahkan hati kita, jangan munculkan rasa sombong ketika orang memuji kita dalam hal agama, cobalah untuk potong pembicaraan mereka dengan berkata bahwa semua amal ibadah yang kita lakukan karena rahmat yang Allah Swt. Berikan kepada kita. Perlu diketahui bahwa memuji-muji orang lain dalam hal menjalankan agama dapat memunculkan rasa sombong dan bangga di hati orang yang kita puji, untuk itu janganlah kita memuji-muji orang yang bagus amal ibadahnya, tetapi jadikanlah mereka contoh dalam kita menjalankan syariat agama kita.